Friday, January 23, 2009

Bagaimana Mutu Pendidikan Indonesia Saat Ini?

Tanggal 2 Mei, merupakan hari yang selalu diperingati bangsa Indonesia sebagai hari Pendidikan Nasional. Tanggal tersebut dipilih, karena sesuai dengan tanggal kelahiran seorang tokoh pendidikan nasional, yaitu Ki Hadjar Dewantara. Pendidikan nasional memiliki peranan yang sangat penting bagi terwujudnya masyarakat, bangsa dan juga negara yang berjiwa nasional. Karena dasar daripada pembangunan masyarakat yang nasional adalah pendidikan yang nasional. Selain itu, saya sangat menyadari bahwa pendidikan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan juga bangsa dalam mewujudkan masa depan yang lebih baik. Tapi pertanyaannya sekarang adalah apakah masyarakat Indonesia sadar betul mengenai pentingnya pendidikan ini, padahal kemajuan bangsa sangat ditentukan oleh hal tersebut.



Bila kita membahas tentang pendidikan di Indonesia saat ini yang bergerak tanpa arah, mungkin tidak akan pernah ada habisnya. Dari segi kualitas pendidikan di Indonesia pun hingga kini masih sangat memprihatinkan dan hal tersebut menyebabkan lemahnya etos kerja, daya juang dan kemauan untuk belajar para siswa. Memang pada kenyataannya dari hari ke hari manusia yang terlibat dalam pendidikan di Indonesia bukannya tumbuh makin cerdas, tapi mutunya semakin menurun. Ketidakjelasan arah pendidikan itulah yang menyebabkan pendidikan di negara kita jadi tidak dapat dibandingkan dengan pencapaian negara-negara lain, sekali pun dengan negara tetangga kita sendiri. Selain itu juga, apabila dilihat dari besarnya tantangan global saat ini kualitas pendidikan di Indonesia lebih memprihatinkan lagi, meskipun masih banyak negara lain di dunia yang kondisinya mungkin lebih buruk daripada kondisi negara Indonesia.

Pendidikan yang ada di suatu negara akan selalu berkaitan dengan sistem pendidikan nasional yang berlaku di negara tersebut juga. Selama kurang lebih 60 tahun bangsa Indonesia merdeka, berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk memperbaharui sistem pendidikan nasional agar mampu menjawab berbagai perubahan, terutama perubahan secara global, yang ditandai dengan perkembangan teknologi dan juga ilmu pengetahuan. Tapi yang menjadi pertanyaan kita sekarang, adakah kesalahan pada sistem pendidikan di Indonesia dalam upaya untuk mencerdaskan bangsa tersebut? Sistem pendidikan nasional yang selama ini berlaku merupakan kelanjutan dari sistem yang bersifat elitis eksklusif. Jadi kurikulum disini, hanya bisa diikuti oleh kurang lebih 30 persen dari seluruh peserta didik, sedangkan 70 persen lainnya tidak mampu mengikutinya. Sewaktu 70 persen itu dipaksakan untuk terus mengikuti, terjadilah pengantrolan-pengantrolan, yang kemudian merusak nila-nilai pendidikan kita. Itulah fakta yang terjadi di negara kita sampai saat ini.

Sistem pendidikan di Indonesia memang memerlukan proses pembenahan secara lebih fundamental atau mendasar. Oleh karena itu, pembahasan pemerintah mengenai Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional merupakan bagian penting untuk mewujudkan sistem pendidikan nasional yang kokoh bagi kepentingan masa depan bangsa dan negara. Proses penyusunan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional itu bersifat terbuka, artinya Undang-Undang ini mampu memberi wadah bagi aspirasi yang tumbuh dan juga berkembang di masyarakat kita yang majemuk. Mengingat pendidikan ini mempunyai peranan penting untuk mencerdaskan bangsa, maka seluruh isi dari Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, harus dapat mencakupi peranan tersebut.

Selain daripada sistem pendidikan Indonesia, saya juga ingin membahas tentang besarnya biaya untuk memperoleh pendidikan yang layak. Karena faktanya, biaya sekolah di Indonesia yang terbilang mahal sudah turut memperbesar kesenjangan sosial. Kesenjangan sosial merupakan bagian dari ketidakadilan sosial. Hal ini akan terus menerus terjadi apabila masih adanya sikap diskriminasi kepada masyarakat yang kurang mampu, karena kesempatan bersekolah di sekolah yang bermutu tidak diberikan kepada semua kalangan. Itu artinya pendidikan yang ada di negara kita, tidak diberikan secara merata kepada seluruh masyarakat. Sangat berlawanan sekali dengan isi daripada Pembukaan Undang-Undang Dasar, yang mewajibkan negara untuk mencerdaskan bangsanya. Hal ini sangat ironis, bukan?

Oleh karena semua itu, marilah kita jadikan peringatan hari pendidikan nasional ini, sebagai upaya menuju dan juga menjadi bangsa yang bersatu, maju dan terpandang di dunia internaional. Dan kita jadikan pendidikan sebagai wahana terwujudnya masyarakat yang cerdas dan berjiwa nasional.


4 comment:

dapoer-ayah said...

sedih klu dah ngedenger pendidikan di indonesia.

apalagi dulu ketika guru yang tidak di perhatikan oleh negara.
syukur sekarang sudah "sedikit" melangkah, seperti guru minimal S1.
dan berbagai training untuk guru.

semoga semuanya bisa berjalan terus.
dan negara bener2 memperhatikan pentingnya guru.

karena kemajuan suatu negara di lihat dari kualitas pendidikannya.
jika guru tidak berkualitas, maka negara pun tidak bisa maju

Anonymoussaid...

bismillahirrahmanirrahiim...

ada beberapa hal jadi ketertarikan saya dalam hal ini yaitu :
pendidikan nasional, mutu atau kualitas, biaya pendidikan dan peringatan hari pendidikan.

1.Pendidikan nasional
pendidikan yang secara menyeluruh. ini bukan berarti hanya tugas negara untuk melaksanakan suatu sistem pendidikan. tetapi merupakan tugas tiap individu...tugas untuk saling mendidik dari dirinya sendiri, keluarganya, saudara2nya, sampai pd lingkungan berbangsa dan bernegaranya.

Maksudnya, kita sebagai warga negara, jangan hanya mengandalkan pemerintah untuk melaksaakan dan hanya menerima apa yang pemerintah berikan dalam bidang pendidikan. yang namanya pendidikan secara nasional berarti menyeluruh, menyeluruh dalam kehidupan, tiap saat dan waktu..

pendidikan nasional berarti pendidikan yang diawali dari diri sendiri, ditularkan pada lingkungannya, dan meneruskannya kepada yang lain....

2.MUtu / kualitas
ang namanya kualitas harus ada ukuran dan parameternya...dalam tulisan dikatakan hanya 30persen yang bisa mengikuti kurikulum..dan hanya kaum elitis yang bisa mengikutinya...

sebenernya ada alasan kenapa anya sebagian kecil yang bisa mengikuti dan kebanyakan kaum elitis..ada dua yang saya liat: kesempatan dan kemauan..

kesempatan..kaum elitis memiliki kesempatan dengan berbagai kemudahan yang bisa didapat dari lingkungan dan support keluarganya..contoh : seperti internet, buku2 luar negeri yang mahal, dll.jadi kemudahan mendapatkan info menjadikan lebih banyak kesempatan untuk menambah wawasannya.

kemauan..ini yang menjadi dasar tiap idividu melakukan suatu hal..kemauan inilah yang sekarang jarang ditemui di lingkungan anak muda jaman sekarang. jadi lebih sering menyalahkan pemerintah yang ga becus untuk membela diri atas ketidakmauannya..Contoh : kalo misalnya tidak mendapatkan apa yang kaum elitis punya, kan bisa pinjem punya temen, fotokopi2an yang diusahakan oleh hima dan jursannya, atau ke perpustakaan.. karena yang saya lihat justru yang sering ke perpustakaan itu ya kaum elitis itulah...ironis kan..justru orang2 yang sudah mendapat kemudahan malah mereka juga yang kemauannya besar...

3.Biaya
pendidikan murah untuk siapa ? untuk anak2 berprestasi. untuk anak2 yang mampu masuk sekolah negeri..untuk anak2 yang mendapat beasiswa...

makanya, jadilah anaka pintar biar bisa merasakan murahnya pendidikan indonesia...jangan udah gapunya uang, bodo, masuk sekola swasta, ga pernah kuliah, ngambil sp, ya jebol dong..orang2 inilah yang mengkambinghitamkan mahalnya pendidikan....

4.Peringatan pendidikan
bukan hanya tiap tanggal 2 mei..tapi tiap saat..karena yang namanya pendidikan adalah belajar dari tiap waktu, mau itu pengalaman pribadi maupun orang lain..tiap waktu adalah suatu pembelajaran.

jadi, yang namanya pendidikan itu adalah cara bersikap dan pola pikir seseorang. tidak peduli titel apapun di belakang nama seseorang...

yang amat penting adalah identitas kita...contohnya : saya seorang islam, warga indonesia, dan orang sunda. Jadi saya malu apabila tidak bisa mengaji al-qur'an, tidak bisaberbahsa indonesia yang baik dan benar, dan tidak bisa berbahasa sunda yang baik...

ironinya sekarang justru orang indonesia melupakanjati dirinya dengan melupakan kebudayaannya, jadi mengagungkan budaya eropa ataupun amerika...

mereka lupa akan identitas mereka..ini yang harusnya jadi bahan yang harus dimasukan dalam sistem pendidikan nasional....cinta bangsa sendiri...

lukman djawa said...

Pendidikan adalah suatu dasar bagi manusia untuk membuat hidupnya menjadi lebih baik, namun ironis memang dikala bangsa indonesia semakin mundur dari peradaban bangsa pendidikan di Indonesia juga mengalami kemunduran. Jika kita lihat dari SDM pendidikannya bangsa ini memiliki manusia-manusia yang unggul. Contoh itu dapat terlihat dari banyaknya orang Indonesia yang menjuarai olimpiade-olimpiade tingkat dunia. Pertanyaanya apa yang salah dengan pendidikan bangsa ini, sistemnnyakah, SDM pendidiknya, atau fasilitasnya? Jika kita mau mengkritik bangsa ini ketiga2nya telah salah. Sistem, sistem merupakan suatu pedoman bagaimana pendidikan harus diberikan, namun kenyataanya sistem pendidikan kita memiliki metode kurikulum. Kurikulum ini tidak pernah jelas arahnya dan selalu berubah2 tergantung kebijakan sekolahnya, inilah yang membuat kurikulum kita sangat sulit dipahami oleh peserta didik. Selain itu biaya pendidikan yang selalu bertambah sehingga keadilan untuk mendapat pendidikan bagi setiap manusia indonesia menjadi tidak merata. Seharusnya pendidikan itu digartiskan karena sesuai UUD 45 Pendidikan adalah hak bagi setiap manusia Indonesia. SDM jelas, bangsa ini adalah bangsa yang kurang dalam menghargai para pahlawan tanpa tanda bangsa. Dari berbagai survei yang dilakukan anak muda sekarang lebih suka menjadi artis dibandikan menjadi pendidik. bagi anak muda sekarang guru hanya profesi yang kesekian karena gajinya kurang dan luxnya juga tidak memadai. Karena rendahnya keinginan ini maka yang menjadi guru hanyalah orang yang telah kepepet karena tidak ada profesi lainnya, bandingkan dengan korea selatan yang sangat menghargai guru, gaji guru setara dengan direktur suatu perusahaan besar. Dari sini terlihat bagaimana bangsa2 luar sangat menghargai guru sebagai pendidik. Kaisar Jepang, Hirohito pernah bertanya kepada Jendralnya setelah Jepang dibom atom oleh sekutu, berapa guru yang masih selamat. Pernyataan Hirohito inilah yang membuat Jepang sekarang menjadi negara yang ditakuti di Asia, bahkan dunia. Terakhir fasilitas. Fasilitas ini menjadi sangat penting karena tidak mungkin belajar di bawah terik matahari dan gerimisnya hujan. Fasilitas harus disempurnakan untuk menghasilkan manusia-manusia Indonesia yang berguna, namun itu akan menjadi sia - sia jika kita masih melihat kondisi sekarang bagaimana sekolah rubuh dikala siswa pada belajar atau banjir yang mengganggu proses belajar mengajar mereka. Ironis memang namun inilah potret nyata pendidikan bangsa ini. Semoga dengan adanya presiden baru di 2009 membuat pendidikan kita semakin baik dan berkembang. Thanks

*fallenstar said...

mutu pendidikan sih harusnya dimajukan. soalnya satu-satunya tool yang bisa dibikin bekerja mengatasi masalah multidimensional kita cuman pengetahuan. hal ini juga dipercaya bisa mengubah mentalitas lho..
otomatis kan jenjang kita dengan bangsa lain akan sama, jadi tidak malu untuk bersaing.
jangan lupa juga bangsa kita butuh apresiasi terhadap pendidikan, jangan para ilmuan dan pemenang olimpiade itu perjuangannya dihentikan karena diabaikan,dan mereka akhirnya memilih untuk menjadi scientist di negara lain. sayang kan?

 
© free template by Blogspot tutorial